Assalamualaikum wr wb. Muqoddimah Puji syukur, marilah kita panjatkan ke hadirat Allah swt, yang telah begitu baik melimpahkan ka...
Muqoddimah
Puji syukur, marilah kita panjatkan
ke hadirat Allah swt, yang telah begitu baik melimpahkan karunia-Nya berupa
nikmat sehat, panjang umur,dan yang utama,nikmat iman dan Islam. Shalawat dan
salam semoga dilimpahkan kepada junjunan kita, Nabi Besar Muhammad saw, beserta
para keluarga, sahabat, dan kaum muslimin yang setia dengan ajarannya hingga
akhir zaman kelak.
Yang saya hormati:
Bapak/Ibu Kepala Sekolah SMA …
Bapak/Ibu Wk. Kepala Sekolah SMA …
Bapak dan Ibu Guru SMA …
serta para tamu undangan.
Yang saya sayangi dan saya
banggakan, rekan-rekan pelajar SMA…sekalian.
Saat
ini, kita telah memasuki Bulan Rabiul Awwal, salah satu bulan dalam kalender
Islam, bulan ketika Rasulullah Muhammad saw dilahirkan hampir 15 abad yang
lampau. Telah sama kita ketahui, lahirnya Rasulullah Muhammad saw merupakan
tonggak awal perubahan dalam sejarah dunia. Lahir di tengah hiruk-pikuk
kehidupan masyarakat Arab yang jahil, kemudian diangkat oleh Allah swt menjadi
utusan untuk mengemban risalah Islam ke seluruh manusia. Ya, mengemban risalah
agama penutup, agama yang sempurna, sebagai /rahmatan lil alamin/, rahmat bagi
sekalian alam.
Berawal
dari dakwah kepada penduduk Mekah, hambatan terbesar dan terberat justru ada di
kampung kelahirannya ini. Semua orang mengakui segala kebaikan yang ada dalam
diri Muhammad. Namun semua itu sirna, ketika Muhammad saw mengemban risalah
Islam. Mereka berbalik benci, murka, dan memusuhinya habis-habisan. Selama 13
tahun, hanya beberapa orang saja yang berhasil diislamkan. Tak kurang, cacian,
hinaan, cemoohan dialamatkan kepada beliau. Bahkan tindakan fisik seperti
pencekikan, pelemparan batu, hingga aksi pembunuhan (meski gagal) dialamatkan
kepada Muhammad, yang dikenal santun, selalu berkata jujur, adil, dan tidak
mementingkan diri sendiri. Para pengikutnya pun tak lepas dari intimidasi,
boikot, penyiksaan,
hingga pembunuhan. Apakah Muhammad
al Amin, menyerah?
Tidak!
Setelah gigih berdakwah dan
melebarkan zona audiens dakwahnya, pertolongan datang dari penduduk Yatsrib.
Hingga berdirilah negara Islam pertama yang bernama Madinah. Belaiu pun
menegakkan syariat Islam terhadap warga Madinah yang tak hanya didiami oleh
kaum muslimin semata,tetapi juga kaum Yahudi dan Nashrani. Muhammad saw
hanyalah seorang Rasul. Dan sungguh telah ada Rasul-rasul sebelumnya.Beliau
bukanlah makhluk abadi yang tidak pernah mati, beliau pun manusia biasa.
Sepeninggalnya, risalah Islam disebarkan oleh para khalifah beliau, oleh para
sahabat, dan para pemeluknya hingga tersebar ke segala penjuru dunia, hingga
nusantara. Bisa dibayangkan, negara Islam yang mulanya berawal dari sebuah
wilayah bernama Yatsrib, selanjutnya meluas hingga mencapai hampir 2/3 belahan
dunia. /Subhanallah/.
Hadirin Rahimakumulloh,
Memperingati
hari lahir, dalam bahasa arabnya "maulid", dalam bahasa latin
"natal", sebenarnya tidak dicontohkan oleh Rasulullah saw. Dalam
agama Islam, hanya ada dua peringatan atau hari raya besar, yaitu Idul Fitri
dan Idul Adha. Maulid Nabi saw sendiri baru diadakan dan menjadi tradisi
turun-menurun sejak dicanangkan oleh Shalahuddin al Ayubi, sebagai strategi
untuk membangkitkan kembali semangat kaum muslimin untuk mengalahkan pasukan
Salib. Jadi, selain sebagai cara untuk membangkitkan kenangan manis dan
kecintaan pada Nabi Muhammad saw, maulid Nabi diadakan untuk membangkitkan
semangat perlawanan kaum muslimin ketika itu. Hasilnya, semangat jihad kaum
muslimin meningkat. Pada akhirnya, Al Quds berhasil direbut dan kembali ke
pangkuan Islam. Berkaca dari peristiwa sejarah besar itu, mengambil momentum
tanggal kelahiran Nabi Besar Muhammad saw ini, marilah kita bersama-sama
memperingatinya dengan tujuan menumbuhkan kembali semangat untuk mengembalikan
kejayaan umat Islam. Bukan sekadar peringatan rutin yang setelah ini kembali
hilang dari ingatan, melainkan tonggak awal untuk kembali beramal secara serius
demi tegaknya kembali hukum dan peradaban Islam. Peradaban yang selama
berabad-abad menjadi rahmatan lil alamin. Peradaban yang kamudian jejak
rahmatnya tersamarkan sejak hilangnya institusi kekhalifahan Islam. Semoga,
kita yang hadir di sini bisa memetik hikmah dan semangat dari peringatan Maulid
Nabi Besar Muhammad saw ini.
Akhir
kata, kepada hadirin, kami selaku panitia mengucapkan permohonan maaf yang
sebesar-besarnya atas segala keterbatasan pelayanan yang kami berikan. Kepada
rekan-rekan panitia, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas
segala kebersamaan dan pengorbanan yang telah dicurahkan demi suksesnya acara
ini.
Billahi taufik wal hidayah,
Wassalamualaikum wr wb.
Semoga bermanfaat !!!
Created by :
Yanti Kusumawardani
Faroid Class